Rabu, 09 Maret 2016

Pengertian Pendidikan


Pengertian Pendidikan Menurut Ahli
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Baiklah langsung saja kita paparkan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa sumber.
Pada dasarnya pengertian pendidikanUU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Demikian pengertian pendidikan, mudah-mudahan bermanfaat.
[dikutip dari berbagai sumber]


VIVAnews - Permasalahan mendasar dalam pendidikan di Indonesia masih berupa akses pendidikan yang belum merata. 

Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di lingkungan kantornya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 2 Mei 2014.


"Beberapa kebijakan dan program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi), program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), serta pendirian perguruan tinggi baru merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses pendidikan secara inklusif dan berkeadilan," ujarnya.


Nuh mengatakan, kebijakan-kebijakan tersebut sudah mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya angka partisipasi masyarakat Indonesia di seluruh jenjang pendidikan.

"Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, antara lain ditandai dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP atau MTs, SMA, MA, dan SMK, serta perguruan tinggi," katanya.

Dalam amanatnya, Nuh menyampaikan tema hari pendidikan nasional tahun ini, yaitu "Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul". Menurut Nuh, tema tersebut mencerminkan upaya Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia untuk membangun peradaban yang unggul di Indonesia melalui pelaksanaan pendidikan nasional. 

"Tema itu mengingatkan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban Indonesia yang unggul," ucapnya.

Sukseskan kurikulum

Dalam kesempatan itu, Nuh juga mengajak kepada semua pihak pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan Indonesia untuk menyukseskan Kurikulum 2013 sebagai kurikulum pendidikan Indonesia terbaru yang mulai diimplementasikan pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional. 

"Saya ingin mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013," ujarnya. 

Pengimplementasian Kurikulum 2013, kata Nuh, dilakukan untuk membentuk generasi emas Indonesia guna menuju target Indonesia Jaya pada 2045. "Dengan Kurikulum 2013, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan," ujarnya.

"Itu semua kita lakukan dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia.Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia tahun 2045," ujar Nuh.

Dalam upacara ini, Mohammad Nuh secara khusus juga menyampaikan anugerah Satya Lencana Karya Satya kepada para PNS yang telah bekerja di lingkungan Kemendikbud selama 10, 20, dan 30 tahun.Upacara berakhir pada pukul 09.00 WIB.

Seusai upacara, Mohammad Nuh akan meresmikan proyek perluasan masjid Kemendikbud serta melakukan pelepasan mobil listrik nasional yang dibangun oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk melakukan tur melintasi Pulau Jawa. (art)

Metrotvnews.com, Depok: Belum semua masyarakat menikmati pendidikan berkualitas yang gencar didengungkan pemerintah.  Pendidikan baru bisa dinikmati sebagian besar masyarakat urban dan masyarakat yang tinggal di perkotaan.

“Ini tidak adil.Sedang mereka yang tinggal di daerah pedesaan, masih sulit meraih akses pendidikan. Kalaupun ada masih sangat terbatas," ujar Rektor Universitas Paramadina Prof Anies Rasyid Maswedan pada symposium Pendidikan Berkeadilan yang diselenggarakan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa bekerja sama dengan BEM UI, Rabu (30/10).

Simposium tersebut membahas sejumlah makalah yang berhasil dikumpulkan melalui kegiatan Call For Papers.

Masalah pendidikan bukan hanya memberi subsidi bagi mereka yang miskin dan kurang mampu.Tetapi, lanjut Anies, juga menyangkut akses terhadap pendidikan berkualitas bagi semua rakyat Indonesia.

Kendala ekonomi dan geografis ditengarai masih menjadi penyebab terbesar terhentinya pendidikan bagi anak-anak di sebagian wilayah.Artinya bahwa pendidikan belum bisa dinikmati semua masyarakat dengan berbagai latar belakang ekonomi, sosial budaya dan geografis Indonesia.

Anies mengatakan, jika bangsa ini ingin maju, akses pendidikan yang berkeadilan harus terus didorong untuk membangun kualitas manusia melalui nilai-nlai karakter.

"Semua masyarakat harus memiliki akses pendidikan yang sama dan merata sehingga dengan pendidikannya mereka bisa meningkatkan kesejahteraan hidup," ujar Anies.

Untuk meningkatkan akses pendidikan masyarakat, jelas Anies, tidak berarti membangun sekolah baru, melainkan bisa memanfaatkan sarana yang ada.Misalnya, paginya untuk SD, siangnya bisa digunakan untuk SMP atau sebaliknya.
          
Di sisi lain, Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini, mengingatkan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan seperti yang diamanahkan UUD 1945.
          
“Amanah tersebut sampai saat ini belum mampu direalisasikan pemerintah.Terbukti masih terdapat ketimpangan akses terhadap pendidikan berkualitas yang dirasakan banyak anak dinegeri ini,” katanya.
          
Dompet Dhuafa melalui Makmal Pendidikan terus berupaya menggali dan mengumpulkan gagasan-gagasan penting untuk pembangunan pendidikan di Indonesia.
          
“Gagasan-gagasan ituakan kita jadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan pembangunan dibidang pendidikan,” ujar Ahmad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar